Sabtu, 06 November 2010

EDISI KETIGA


Salam Redaksi

Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Edisi kali ini, Habar Antaludin menerima beberapa naskah dari pembaca, baik dari pegawai kantor Depag Kab. HSS sendiri maupun dari guru Madrasah. Naskah yang bagus dan memberi warna berbeda bagi Habar Antaludin.

Dan redaksi mohon maaf, karena masih belum bisa memberikan honor untuk tulisan yang dimuat di Habar Antaludin. Masalahnya klasik, Habar Antaludin belum memiliki sumber dana sendiri.

Namun, kami tetap mengharapkan partisipasi pembaca sekalian untuk membesarkan Habar Antaluddin, karena media ini milik kita bersama.


 
Penasehat :
Drs. H. Sayuti HD.

Pimpinan Umum :
Drs. H. Mahrus

Dewan Redaksi :
Drs. Syafruddin HMS
Drs. Abd. Wahab Sya’rani
Dra. Fadliah
Drs. Mustafa
HM. Yahya Yusuf, S.Pd.I
H. Rusdianadi, BA

Pimpinan Redaksi :
H. Abd. Aziz, S.Ag.

Staf Redaksi :
Fathurrahman, S.Ag.
Mahlina Wati
Budi Arfianto, SE

Fotografer :
Budi Arfianto, SE.

Setting / Layout
Mahlina Wati

Redaksi menerima naskah dari pembaca yang sesuai dengan misi Habar Antaludin sebagai media dakwah, edukasi, pendidikan dan agama



SOSIALISASI DANA BOS TAHUN 2009
BAGI MI, MTs DAN PONPES SALAFIYAH

Kamis, 16 April 2009, bertempat di Aula Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Seksi Mapenda bekerja sama dengan Seksi Pekapontren melaksanakan Sosialisasi Dana BOS Tahun 2009 untuk MI, MTs dan Ponpes Salafiyah di lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Acara ini juga sekaligus silaturahmi dengan Kabid Mapenda Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan, Drs. H. Amal Fathullah, M.Pd.I.


Acara ini dihadiri oleh Kepala MI, MTs dan pimpinan Ponpes Salafiyah se Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan dibuka oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Drs. H. Sayuti HD.

Dalam laporannya, Ketua Panitia, Drs. Abd. Wahab Sya’rani, mengatakan bahwa “Dana BOS diluncurkan selain mengemban amanat konstitusi, juga karena terkait dengan program nasional, yakni Program Pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun yang harus tuntas pada tahun 2009 ini. Dan Departemen Agama terutama bidang pendidikan dan pondok pesantren mempunyai tanggung jawab yang besar dalam bidang pendidikan, karena ada 3 (tiga) pilar utama yang menjadi tujuan bersama yakni pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan peningkatan tata kelola pemerintahan, akuntabilitas dan pencitraan Departemen Agama.”

Sosialisasi Dana BOS ini dilaksanakan dengan tujuan :
1.            Agar Kepala Madrasah / Ponpes Salafiyah dan Bendahara Pengelola Dana BOS mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang penggunaan dana BOS, sesuai dengan prosedur dan mekanisme penggunaannya yang sudah terprogram dengan baik.
2.           Agar dana BOS dikelola dengan sebaik – baiknya sesuai keperluan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dengan administrasi yang tertib dan akuntabilitas.

Nara sumber Sosialisasi Dana BOS ini berasal dari bidang Mapenda Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang menekankan kepada madrasah dan ponpes salafiyah yang menerima dana BOS agar memperhatikan pelaporan baik dari segi administrasi pembukuan maupun laporan pertanggungjawabannya agar sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah ada.

Dana BOS Tahun 2009 ini telah disalurkan melalui rekening madrasah dan pondok pesantren yang menerimanya. Namun untuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sampai tanggal 16 April 2009 ini, masih ada 3 (tiga) Madrasah Ibtidayah yang belum menerima dana BOS di rekening madrasahnya. Adapun alokasi dana BOS tahun ini adalah sebesar Rp. 198.500,- (seratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus rupiah) per siswa MI per semester. Sedangkan untuk siswa MTs adalah sebesar Rp. 285.000,- (dua ratus delapan puluh lima ribu rupiah) per siswa per semester. Dan untuk santri pondok pesantren salafiyah tingkat Ula sebesar Rp. 198.500,- (seratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus rupiah) per siswa MI per semester. Sedangkan untuk santri pondok pesantren salafiyah tingkat Wustha sebesar Rp. 285.000,- (dua ratus delapan puluh lima ribu rupiah) per siswa per semester.
(aliens / 150409)


Porsi Haji Tahun 1430 H / 2009 H

M
inat masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk melaksanakan rukun islam yang ke 5 cukup tinggi, itu bisa dilihat dari angka porsi yang sampai bulan Maret 2009 ini mencapai 1900047147. Padahal Kouta Haji untuk daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang dialokasikan untuk Tahun 1430 H / 2009 M masih dengan angka 3469 orang jamaah. Itu menunjukkan bahwa bagi calon jamaah haji yang baru mendaftarkan diri pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan kemungkinan baru bisa berangkat pada tahun 2016 – 2017 M yang akan datang. Terkecuali (pada waktunya) kalau setelah pelunasan tahap pertama telah berjalan dan kouta provinsi masih belum mencukupi maka secara otomatis angka – angka porsi yang di atas secara berurutan dapat mengisi kouta yang belum terpenuhi.

Pada pertemuan Rapat Kerja Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin yang dihadiri  oleh seluruh Pejabat Departemen Agama Kabupaten / Kota pada awal Maret 2009 yang lalu, Bapak Prof. Dr. H. A. Fahmi Arief, MA, Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan telah menjelaskan bahwa untuk pelaksanaan Penyelenggaraan Haji dan Umrah sesuai dengan penanggalan kalender Ummul Quro Arab Saudi, operasional haji akan dimulai pada tanggal 25 Oktober 2009 dengan diawali kloter pertama Jamaah Calon Haji akan masukAsrama Haji dan tanggal 26 Oktober 2009 akan diberangkat ke Saudi Arabia.

Dalam rangka persiapan pelaksanaan pelunasan BPIH bagi Calon Jamaah Haji yang akan diberangkatkan pada tahun ini, 1430 H / 2009 M, seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, telah menyusun Data Nominatif dari angka porsi 1900017401 sampai dengan angka porsi 1900021000, dari data tersebut telah terhimpun yang akan diberangkatkan untuk tahun 1430 H / 2009 M mencapai kurang lebih 237 orang, dan kemungkinan akan bertambah dan bisa mencapai 1 kloter.

Kita berharap mudah – mudahan operasional haji tahun ini berjalan dengan baik, aman dan tertib. Sehingga pada gilirannya, Jamaah Calon Haji khususnya Jamaah Kabupaten Hulu Sungai Selatan mendapat kemudahan dari mulai pelunasan, pembinaan dan bimbingan sampai berangkat ke Embarkasi dan melaksanakan Ibadah Haji sampai kembali ke tanah air. ( HM. Yahya Yusuf, S.Pd.I / Kasi Haji dan Umrah Kandepag Kab. HSS / 150409)


 

KIAT GURU DALAM BELAJAR SAMBIL BERMAIN
DENGAN MENGGUNAKAN KALENDER BEKAS

P
eningkatan mutu pendidikan dasar, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah telah menjadi kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai tujuan pembangunan Nasional. Salah satu upaya tersebut diarahkan pada peningkatan mutu pengajaran yang diuraikan dalam Program Kurikulum Pendidikan.

Berkenaan dengan hal tersebut, guru perlu mendapat bantuan teknis guna meningkatkan mutu profesionalnya, apalagi dengan adanya sertifikasi guru. Artinya guru dituntut harus jeli bagaimana mencari metode yang bisa membuat anak selalu gembira dan tidak jenuh dalam menghadapi pelajaran, sehingga anak tidak sadar dalam situasai yang selalu senang padahal ia dalam belajar.

Belajar sambil bermain sangat disukai anak-anak. Suasana bermain selalu membuat mereka gembira, ceria, tanpa beban. Kesalahan dan kekalahan mereka terima seewajarnya dan tidak menimbulkan rasa takut apalagi jera, mereka akan tetap berani bermain lagi. Suasana itulah yang memberi  peluang emas berkembangnya kreatifitas dan suasana inilah yang HARUS selalu diciptakan dan dijaga dalam proses belajar mengajar.

Berbagai masukan instrumental dalam proses belajar mengajar dan sebagai sarana pendidikan, dalam hal ini alat peraga/praktik instrumental, sangat berperan penting dan malah akan menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam membuat alat peraga sederhana, kita tidak harus terbatas pada bahan-bahan yang baru. Barang bekaspun dapat kita gunakan.

Barang bekas banyak terdapat di sekitar kita, misalnya kalender. Barang ini sangat mudah kita peroleh dan sangat bermanfaat untuk membuat alat peraga sederhana untuk bermacam-macam mata pelajaran. Seperti kita ketahui, kalender pada umumnya terbuat dari bahan kertas yang bermutu tinggi dan terdiri dari unsur angka, oleh karena itu kita dapat memanfaatkannya untuk membuat alat peraga yang membutuhkan angka. Disini penulis memberikan contoh penggunaan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

 

A.           Fungsi ; Membantu guru dalam mengajarkan konsep mengungkapkan bakat dan minat siswa dalam kehidupan sehari-hari
B.            Bahan dan Alat ; kalender bekas, gunting, sedotan plastik.
C.            Pembuatan Alat ;
1.             Potong unsur angka dengan ukuran yang sama kira-kira 2 x 2 cm
2.             Unsur  angka kita gulung menurut panjangnya, jadi mendapatkan gulungan unsur angka sebanyak kurang lebih 9 buah
3.             Kita potong-potong sedotan plastic dengan panjang 1,5 cm (sedikit lebih pendek dari gulungan angka)
4.             Kita masukkan gulungan angka itu ke dalam potongan sedotan plastik. Potongan sedotan lebih pendek dari gulungan angka hal ini dimaksudkan agar lebih mudah mengeluarkan gulungan tersebut.
D.           Penggunaan Alat dalam Proses Belajar Mengajar ;
1.             Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan kalimat-kalimat yang sesuai dengan bakat/minat anak, oleh karena itu penulis manfaatkan  agar siswa lebih kretif dalam pembelajaran sambil bermain. Disini penulis menemukan sedikit kalimat yang dirasa sesuai dengan minat dan bakat anak didik antara lain : Menyanyi, Membaca surat-surat pendek, Pantun, Puisi, Cerita, Dongeng, Pidato, Drama Menari
2.             Kalimat permainan tersebut bisa kita tuliskan di papan tulis secara runtut dan terarah
E.            Cara Bermain ;
1.             Gulungan angka tadi kita masukkan ke dalam sebuah gelas atau sejenisnya. Kita kocok kemudian siswa mengambilnya masing-masing satu gulungan kemudian mencocokkan angka pada gulungan kertas dengan angka yang tertulis dipapan tulis untuk kemudian melaksanakan perintah apa yang tertulis pada nomor yang sama.
2.             Tetapi apabila siswa tidak bisa melaksanakan permainan tersebut, siswa akan mendapat hukuman yaitu mengeluarkan bakat apa saja yang ia miliki. Permainan ini terus diulang sampai semua siswa mendapat giliran. Permainan ini dapat dilakukan secara klasikal maupun individual.

Demikian metode belajar sambil bermain ini, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Amiin ya rabbal ‘alamiin. (Dra.Hj.NORJANNAH / Guru MIN Muara Banta Kandangan / 150409)







Rapat Koordinasi dan Pembinaan
MDA dan Pondok Pesantren

S
eksi Pekapontren Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang membina Madrasah Diniyah Awaliyah dan Pondok Pesantren se Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada hari Senin tanggal 13 April 2009 melaksanakan Rapat Koordinasi dan Pembinaan sekaligus Silaturahmi antara Kabid Pekapontren Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan dengan Pimpinan Madrasah Diniyah Awaliyah dan Pondok Pesantren. Arahan dan pembicara disampaikan oleh Kasi Madin : Dra. Hj. Raihanah, Kasi Pendidikan Salafiyah : Drs. H. Fahrudidin, dan Kasi Pengembangan Santri : Drs. H. Aderani, yang semuanya berasal Bidang Pekapontren Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, Madrasah Diniyah yang sudah lama berdiri dan belum terjamah oleh Departemen Agama, kini mulai disentuh dengan adanya Dana Insentif Guru walau hanya sebagian dan bergiliran, serta adanya pembinaan dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan terutama dari segi fisik bangunan dan administrasi.

Sedangkan Pondok pesantren lebih baik keberadaannya karena adanya kegiatan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dengan adanya kucuran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tingkat Ula dan Wustha serta Paket C. Dan mulai menjalin kerja sama dengan instansi lain seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan instansi lainnya.

Kegiatan pondok pesantren juga ditunjang dengan adanya program kegiatan nasional seperti Musabaqah Qiratal Kutub (MQK), Pospenas dan Perkemahan Santri Nusantara yang diikuti oleh seluruh Kabupaten / Kota. Dan prestasi pondok pesantren Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup bagus yakni masuk 5 besar untuk Pospenas, Juara 3 untuk MQK tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan di tingkat nasional berhasil menjadi juara 3 atas nama Lailatul Fauziah dari PPS Darul Amien, Taluk Labak Kecamatan Daha Utara. Sedangkan Perkemahan Santri Nusantara diikuti oleh Ponpes Ibnu Mas’ud Putera dan Puteri pada bulan Mei 2009 di Tambang Ulang Paleihari. (aliens / 150409)

 

Lomba “Baca Syair Al Barzanji”


D
alam rangka memperingati Maulidir Rasul 1430 H,  KKG – MI Kecamatan Kandangan mengadakan lomba “Baca Syair Al Barzanji” yang diikuti oleh 6 Madrasah Ibtidaiyah (MIN Asam Cangkuk, MIN Muara Banta, MI Kalaka Gadung, MI Tawar, MI As Salam Sungai Kupang dan MI Lungau)  yang tergabung dalam KKG – MI Kecamatan Kandangan. Diharapkan dengan adanya lomba ini semakin menarik minat para siswa-siswi MI dalam mempelajari lantunan syair Al-Barzanji dan memupuk rasa kecintaan kepada Nabi  Muhammad saw serta meneladaninya.

Lomba ini diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 23 Maret 2009 bertempat di MIN Asam Cangkuk dan bertindak sebagai dewan juri lomba Bapak Kurdi G, B.A. dan Ibu Dra. Hj. Hamdah. Dengan keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi semua peserta  lomba dapat membawakan syair dengan baik. Hingga akhirnya Dewan Juri menetapkan pemenang lomba, yang menerima piagam penghargaan dan hadiah yaitu :
1.        Putera  : Juara I      Erfansyah (MIN Asam Cangkuk), Juara II Ahmad Zulhadi (MIN Muara Banta) dan  Juara III Muhammad Nurdin (MI Kalaka Gadung),
2.        Puteri : Juara I Anisa (MI Lungau), Juara II Khairatul Azizah (MIN AsamCangkuk) dan Juara III Rasyidah Ulya Ulfa (MIN Muara Banta).

Semoga dengan pelaksanaan lomba ini mendorong anak didik Madrasah Ibtidaiyah lebih maju dan menjadi generasi yang shaleh dan shalehah (Yuli / 15042009)



 

TAQWA ; KETERBATASAN ATAU KETERJAGAAN ..?

Ada seorang pimpinan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) di daerah ini berbicara dengan penulis, sebaiknya seorang pimpinan itu tidak orang yang taqwa, alasannya? Karena akan sangat kaku, menghadiri natal bersama tidak hadir, aruh ganal Loksado tidak ikut, kegiatan agama lainnya tidak pernah nongol. Padahal bila jadi pemimpin menjadi milik semua umat agama. Acara – acara bebas saat perpisahan atau lainnya hanya jadi penonton, tidak bisa joget, tidak pandai nyanyi, tidak boleh makan ini, tidak boleh minum itu. Tidak boleh sumbang tempat ibadah agama lain. Pokoknya kaku banget dech. Oleh karena itu pilih yang tidak taqwa, agar komunikatif dan ramah lingkungan.


Penulis tidak tahu, syaitan mana yang merasuk dalam pikirannya, atau .... dia paham Islam Liberal yang marak saat ini. Entahlah ...! Tapi benarkah pendapatnya itu? Benarkah pemimpin yang taqwa seperti yang dia gambarkan? Benar taqwa mengakibatkan keterbatasan?

Sekarang mari kita renungkan dan masuk ke dalam rumah. Mengapa manusia membuat rumah? Bukankah dengan masuk ke dalam rumah, orang tak akan bebas lagi? Seperti di luar sana, beratap langit berlantai bumi, luas dan bebas kemana pun kita pergi tanpa ada dinding yang menghalangi. Malah rumah itu disekat – sekat menjadi sebuah kamar, masuk ke dalamnya lebih sempit lagi, artinya gerak kita tidak leluasa seperti rumah yang polos tanpa kamar. Pertanyaannya adalah, apakah rumah dan kamar yang dibuat manusia itu membuat keterbatasan? Tidak, malah untuk keterjagaan, terjaga dari panas terik matahari dan bulan, dari kehujanan dan kepanasan, dari angin malam, serangan orang jahat, pencurian, binatang buas atau berbisa. Dalam kamar dapat berbuat apa saja tanpa diketahui yang lainnya.

Renungkan pula, mengapa orang memakai pakaian? Bukankah pakaian menyebabkan gerak tubuh kurang bebas? Memakai sepatu, bukankah memakai sepatu gerak jemari kaki tidak bebas? Kaki kita tertutup, pengap tanpa cukup udara? Kenapa semua ini kita lakukan dengan senang hati? Jawabannya sama dengan di atas, bukan keterbatasan tapi keterjagaan. Pakaian menjaga tubuh dari sengatan matahari, menutupi bagian tubuh yang malu dilihat orang, sepatu melindungi kaki dari debu, kotoran dan benda – benda tajam yang dapat melukainya.

Nah begitu pula taqwa, bukan memberikan keterbatasan namun pada hakikatnya keterjagaan dari hal yang dapat membinasakan, bagi orang yang taqwa tahu mana yang harus dilakukannya dan mana yang harus ditinggalkan. Ada aturan main yang dipatuhinya. Hidupnya membawa ketenteraman pada dirinya dan orang lain. Keberadaannya menambah kebahagian orang lain.

Pergaulannya dengan orang yang tidak seagama, dia tahu, mana yang hanya secara serimonial yang dapat diikutinya dan mana acara ritual yang tidak boleh diikutinya.

Bandingkan dengan orang yang tidak taqwa, cenderung dikuasai nafsunya, menghalalkan segala cara, menyalahgunakan wewenang, memeras orang lain. Merugikan negara dan masyarakat, kebebasan tanpa kendali akan dapat menghancurkan dirinya dan orang lain.

Pernahkah anda melihat anak binal yang mengenderai sepeda motor tanpa mengikuti aturan? Dipacunya kenderaan itu sekencang – kencangnya, di persimpangan jalan tanpa menghiraukan lampu merah, matanya merah habis minum, apa yang terjadi? Dirinya terkapar menabrak orang lain. Negara ini akan hancur lebur bila dikuasai oleh orang – orang tidak taqwa.

Renungkan kembali. Semoga membawa kepada pencerahan spritual dan emosional. (Anonim/150409)



Mengenal Perguruan Tinggi (Bag. 2)


7.             Farmasi
Program studi ini mempelajari teknologi pembuatan obat-obatan, mulai dari bahan, pengolahan, penyimpanan, distribusi, sampai penyerahannya. Pelajarannya antara lain ; mikrobiologi, parasitologi, kimia tumbuhan, kimia  hewan, pengolahan berbagai bentuk obat, peracikan / pencampuran obat, penyimpanan obat, formulasi obat untuk industri, formulasi obat di apotek dan lain – lain.
Calon mahasiswa perlu memiliki dasar yang kuat di bidang kimia, biologi, matematika dan fisika, siap untuk praktek laboratorium, tidak alergi terhadap bau – bauan, tidak buta warna.
Peluang kerja ; Departemen Kesehatan, apotek rumah sakit, industri farmasi, industri kosmetik, dosen dan lain – lain.
Untuk menjadi apoteker, seorang sarjana farmasi (S.Si) harus mengikuti kuliah lanjutan selama dua semester dengan beban studi sekitar 25 SKS yang pelajarannya antara lain ; kesehatan masyarakat, pengelolaan apotek, farmasi rumah sakit, ilmu resep, administrasi farmasi, efek samping obat, etika farmasi, perundang – undangan dan lain – lain.

8.             Desain Interior
Program studi ini mempelajari cara dan teknologi untuk menghasilkan rancangan – rancangan (desain) objek yang bernilai bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan keindahan bentuk visualnya. Pelajarannya antara lain : metodologi desain, estetika, seni rupa, menggambar, gambar teknik, desain mebel, fisika bangunan, konstruksi bangunan, arsitektur, tinjauan bangunan, desain dekoratif dan lain – lain.
Calon mahasiswa perlu memiliki jiwa seni dan bisa menggambar serta kuat di pelajaran fisika dan matematika. Peluang kerja di Dinas Pekerjaan Umum, kontraktor, konsultan, industri pesawat, industri kapal, dosen dan lain – lain.

9.             Ilmu Komputer
Ilmu komputer mempelajari dasar / proses kerja komputer baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak dalam pengolahan data secara umum serta penerapannya dalam berbagai bidang seperti matematika, fisika, statistik, ekonomi dan lain – lain. Ilmu yang dipelajari antara lain ; struktur data, organisasi komputer, arsitektur komputer, sistem operasi, jaringan komputer, komputer terapan, matematika komputer, komputasi, bahasa mesin, algoritma, bahasa program, database manajemen sistem, kecerdasan buatan, rekayasa perangkat lunak, elektronika, mikroprosesor dan lain – lain.
Calon mahasiswa perlu memiliki dasar yang kuat di bidang matematika serta memahami ilmu – ilmu lain yang memerlukan komputer seperti fisika, ekonomi, statistik dan lain – lain. Peluang kerja : LIPI, LAPAN, BPPT, BPS, Perusahan komputer, perusahaan software, dosen dan lain – lain.

10.         Ilmu Administrasi Negara
Program studi ini mempelajari aktivitas penyelenggaraan pemerintahan negara dan organisasi di bawahnya seperti lembaga negara, pemerintah daerah, perusahaan negara dan sistem informasinya. Pelajarannya antara lain perencanaan pembangunan, teori pembangunan, problem pembangunan, perilaku organisasi, kebijakan publik, administrasi pembangunan, implementasi kebijakan, reformasi administrasi negara, pengembangan organisasi, administrasi, sistem dan prosedur administrasi, sistem informasi manajemen, dokumentasi, arsip dan lain – lain.
Peluang kerja di Departemen Dalam Negeri, Pemda, Bappenas, Bappeda, BAKN, kementerian dan lembaga negara, LAN, BUMN, dosen dan lain – lain.

11.         Pendidikan Dokter
Program studi ini mempelajari perihal penyakit manusia, penyebab penyakit dan cara pengobatan serta pencegahannya. Pelajaran dasarnya antara lain : anatomi, biokimia, parasitologi, patologi, mikrobiologi, farmakologi, imunilogi, ilmu faalm etika kedokteran dan lain – lain. Pelajaran keahliannya antara lain : ilmu bedah, ilmu penyakit kulit, ilmu penyakit THT (telinga, hidung dan tenggorokan), ilmu penyakit syarat, ilmu kesehatan anak, radiologi dan lainnya.
Lulusan pendidikan dokter memperoleh gelar sarjana kedokteran. Untuk memperoleh gelar dokter (dr.), seorang sarjana kedokteran harus menempuh pendidikan profesi yang biasa disebut koasistensi (praktek rumah sakit) selama lebih kurang 2 (dua) tahun dengan beban studi antara 44 – 54 SKS.
Calon Mahasiswa harus kuat hafalan, memiliki dasar yang kuat di bidang biologi dan kimia, tidak buta warna, tidak takut melihat darah, mayat dan luka serta tidak mudah jijik.
Peluang kerja sangat terbuka luas untuk lulusannya baik menjadi PNS, dokter rumah sakit swasta, dokter perusahaan atau membuka praktek sendiri.

12.         Teknik Sipil
Program studi ini mempelajari perencanaan dan pelaksanaan / pembangunan berbagai macam bangunan seperti rumah, kantor, industri, jalan, jembatan, lapangan terbang dan lainnya. Pelajaran dasarnya antara lain : pengetahuan bahan bangunan, mekanika teknik, mekanika tanah, konstruksi bangunan, menggambar teknik, hidrolika, konstruksi beton, konstruksi kayu, pondasi, jalan raya, lapangan terbang, pelabuhan, jalan kereta api, bangunan irigasi dan lain – lain.
Calon mahasiswa harus memiliki dasar yang kuat di bidang matematika dan fisika. Peluang kerja terbuka luas di Dinas Pekerjaan Umum, BPPT, Bappenas, Departemen Perhubungan, Perusahaan Jasa Konstruksi, Konsultan, Developer Real Estate, dosen dan lain – lain.


13.         Kesekretariatan
Program studi ini mempelajari hal – hal yang berkenaan dengan pekerjaan sekretaris seperti tulis menulis, surat menyurat, pengarsipan, dokumentasi, dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Pelajarannya antara lain : ekonomi perusahaan, teori organisasi, pengetahuan administrasi, bahasa inggris, administrasi keuangan, akuntansi, pengetahuan korespondensi, manajemen kantor, pengetahuan rapat, stenografi, protokoler, komputer, perbankan, kehumasan dan lainnya.
Calon mahasiswa hendaknya orang yang teliti, rapi, supel, cakap berbahasa indonesia dan asing baik lisan maupun tulisan. Peluang kerja ; hampir di setiap instansi / kantor / lembaga / perusahan memerlukan tenaga sekretaris. (bersambung) (Aliens / 0409)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar