Sabtu, 06 November 2010

EDISI KEDUABELAS



Salam Redaksi

A
ssalammu’alaikum Wr. Wb.
Salam hangat untuk pembaca setia Habar Antaludin.

Kegiatan apel peringatan Hari Amal Bakti Departemen Agama di Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan menjadi warna dalam edisi kali ini.

Selain itu, Rapat Koordinasi Kepala KUA Se Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2010 kepada Satker di KPPN Barabai.

Edisi ini merupakan edisi perdana di tahun 2010, kami berharap semoga tahun ini Habar Antaludin lebih baik lagi, Amin.....!

Penasehat :
Drs. H. Mahrus

Pimpinan Umum :
Drs. H. Mahrus

Dewan Redaksi :
Drs. Syafruddin. HMS
Drs. Abd. Wahab Sya’rani
Dra. Fadliah
Drs. Mustafa Rasyid
H.M. Yahya Yusuf, S.Pd.I

Pimpinan Redaksi :
H. Abd. Aziz, S.Ag.

Staf Redaksi :
Fathurrahman, S.Ag.
Mahlina Wati
Budi Arfianto, SE

Fotografer :
Budi Arfianto, SE.

Setting / Layout
Mahlina Wati

Redaksi menerima naskah dari pembaca yang sesuai dengan misi Habar Antaludin sebagai media dakwah, edukasi, pendidikan dan agama


Kementerian Agama Beri Penghargaan
Kepada 10 Bupati/Walikota

J
akarta, (Pinmas) Kementerian Agama RI menganugerahi penghargaan kepada 10 (sepuluh) kepala daerah yang dinilai berprestasi bagi pendidikan agama dan keagamaan. Mereka telah memberikan kontribusi dan perhatian yang besar terhadap pendidikan agama dan keagamaan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali pada acara tasyakuran Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-64 di Jakarta, Senin (4/1). "Para kepala daerah ini patut mendapat penghargaan karena kontribusi yang besar bagi peningkatan kualitas pendidikan," kata Menag. Keberpihakan mereka, lanjut dia, seperti dalam pengadaan anggaran yang cukup signifikan untuk membantu fasilitas pendidikan agama. "Ada yang menyediakan anggaran pendidikan agama cukup mencolok, cukup besar persentasinya dilihat dari anggaran pendapatan daerah," jelas Menag SDA. Penghargaan Amal Bhakti Kementerian Agama diberikan kepada pimpinan Pemda Kabupaten Asahan, Kotamadya Padang, Kab. Pasaman, Kab. Tangerang, Kab. Tasikmalaya, Kotamadya Pekalongan, Kab. Bantul, Kab. Hulu Sungai Selatan dan Kab. Dompu.

Acara tasyakuran HAB Kemenag ke-64 dihadiri sejumlah mantan Menteri Agama yaitu; Tarmizi Taher, Said Agil Almunawwar dan Maftuh Basyuni, Ny Indah Suryadharma Ali yang juga anggota DPR Komisi VII serta pejabat eselon I dan II dan mantan pejabat Kementerian Agama, dimeriahkan hiburan oleh artis Cici Paramida dan Siti KDI.

Dalam sambutan acara, Menag mengatakan, Departemen Agama telah berganti menjadi Kementerian Agama dalam usianya yang ke 64 adalah masa yang telah mencapai kematangan bagi peran dan kontribusi terhadap pembangunan bidang agama. Tema peringatan "Membentuk masyarakat berakhlak mulia menuju bangsa sejahtera", kata Menag, merupakan kata kunci penting bagi Kementerian Agama yang hakikatnya memiliki tugas garapan bidang pembangunan akhlak sejak lembaga ini didirikan.

"Apalagi akhir-akhir ini bangsa kita sedang menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan komitmen banyak pihak untuk berkontribusi secara positif," kata Menag.  Menurutnya, membentuk akhlak mulia bangsa bukanlah langkah mudah. Banyak tantangan yang dihadapi. Bergesernya nilai-nilai agama, karena derasnya perkembangan teknologi informasi yang membawa nilai-nilai baru globalisme merupakan tantangan yang harus dijawab. "Setiap jenjang waktu, masalah pembangunan akhlak memiliki dimensinya sendiri-sendiri, sehingga diperlukan kreatifitas dinamis peran kita sesuai perkembangan yang ada.

Selain faktor internal, kata menteri, keberhasilan Kementerian Agama juga dipengaruhi secara timbal balik oleh kondisi dan konstelasi hubungan Kementerian Agama dengan lingkungan eksternal dan para stakeholders. Mitra dan stakeholders ialah organisasi-organisasi keagamaan yang bergerak di bidang dakwah, sosial dan pendidikan, majelis-majelis agama dan lainnya. (Sumber depag pusat) (17/0110)



Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke – 64 Tahun 2010
di Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan

P
ada tahun ini peserta apel adalah peserta yang terbanyak dibanding dengan pelaksanaan apel sebelumnya, karena hampir semua Honorer yang masuk Database sudah menerima SK CPNS. Dengan diterimanya Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil  maka otomatis menambah jumlah karyawan dan guru di lingkungan Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan. Dalam sambutannya Kepala Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan Drs. H. Mahrus menyampaikan bahwa “Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan siap mendukung program Pemerintah Daerah”.

Apel Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke 64 tahun 2010 ini dihadiri oleh Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan H. Ardiansyah, S.Hut. sekaligus bertindak selaku pembina upacara untuk membacakan Pidato Menteri Agama H. Suryadharma Ali, selain wakil bupati hadir juga muspida Hulu Sungai Selatan serta undangan lainnya. Sebelum pelaksanaan apel telah diadakan berbagai lomba seni dan olah raga yang diikuti oleh siswa siswi, guru dan karyawan di lingkungan Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan.

Selain pelaksanaan lomba dalam rangka memeriahkan dan menyambut Hari Amal Bhakti Kementerian Agama juga melaksanakan malam tasyakur pada malam Minggu yang dihadiri oleh mantan pejabat Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan serta tokoh masyarakat. Menteri Agama dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Amal Bhakti Departemen Agama tidak hanya sekedar upacara dan rutinitas. Pada tanggal yang bersejarah ini, kita diingatkan kembali untuk mengenang, memaknai dan mengaktualisasikan cita-cita dan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para perintis dan pendiri Departemen Agama.
Departemen Agama yang berdiri pada 3 Januari 1946 melalui keputusan sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), mengisi tempat yang amat penting dan strategis dalam susunan dan fungsi pemerintahan negara kita, khususnya untuk membina, melayani dan mengembangkan kehidupan beragama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Departemen Agama sejak awal berdiri dengan struktur organisasi vertikal di seluruh wilayah NKRI, turut berperan dan memberikan andil yang tidak kecil dalam menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa, memajukan kehidupan beragama, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal ini harus selalu menjadi komitmen dan menjadi kebanggaan bagi setiap aparatur Departemen Agama.

Selain itu pula Menteri Agama dalam Kabinet Indoenesia Bersatu II juga mengajak kepada para pejabat dan karyawan/karyawati di lingkungan Departemen Agama, agar dalam melaksanakan tugas melayani masyarakat selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama, akhlak mulia dan menampilkan budaya kerja yang profesional.

“Pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Departemen Agama tidak hanya menyangkut pembaruan organisasi, tata kerja dan administrasi yang harus memenuhi prinsip-prinsip Good Governance, tetapi harus menyentuh pembaruan sikap mental dan budaya kerja yang lebih baik.

Sebagai aparatur Departemen Agama yang menyandang nilai-nilai agama, akhlak dan moral, kita seharusnya berada paling depan dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari praktik KKN dan perbuatan melanggar hukum lainnya. Apalagi agama mengajarkan kepada kita untuk terus berbuat kebajikan dan meninggalkan perbuatan tercela.

Sesuai tema peringatan Hari Amal Bhakti Departemen Agama tahun ini, yaitu ”Mewujudkan Bangsa Berakhlak Mulia Menuju Negara Sejahtera”, kita semua diingatkan bahwa sebagai bangsa yang besar, selain diperlukan kemajuan bidang fisik dan intelektual, juga diperlukan kemajuan di bidang akhlak atau moral.

Jika suatu bangsa memiliki keunggulan akhlak yang baik, maka niscaya Tuhan akan membukakan berkah, baik dari langit maupun bumi. Sebaliknya, kemajuan fisik semata tanpa dibarengi dengan keunggulan akhlak mulia, cepat atau lambat, niscaya bangsa tersebut akan mengalami kehancuran. Sejarah kemajuan bangsa-bangsa besar masa lalu telah terbukti mengalami kehancuran atau kemunduran karena para pemimpin dan juga warganya telah meninggalkan prinsip-prinsip akhlak mulia.

Bersamaan dengan upaya meningkatkan kualitas akhlak mulia tersebut, kita hendaknya juga terus meningkatkan kualitas dan profesionalitas masing-masing melalui kreasi-kreasi inovatif dan positif dalam pelayanan kepada umat dan masyarakat. Mari terus kita tumbuh kembangkan semangat pembaharuan untuk merespon dinamika permasalahan kehidupan berbangsa yang sangat dinamis.

Mari kita tingkatkan kualitas intelektual dan emosional kita sebagai ..... bersambung ke hal ... 10




(Sambungan hal ... 7)
aparatur negara yang dituntut bekerja secara profesional, cepat, transparan, akuntabel dan humanis, seiring perkembangan masyarakat yang semakin kritis. Apalagi di era keterbukaan dan kemajauan teknologi informasi seperti sekarang ini, kita seperti hidup dalam aquarium besar yang sangat mudah dilihat, dipantau dan diawasi oleh masyarakat. Tidak ada kesempatan untuk mengelak dan menghindar dari tanggung jawab sebagai penyelenggara negara jika berbuat tidak jujur dan tidak amanah.

Semua jajaran aparatur di lingkungan Departemen Agama diajak untuk terus memperbaiki diri dan memacu kemajuan dari berbagai ketinggalan yang dirasakan selama ini serta mengatasi berbagai masalah yang ada, sehingga Departemen Agama dapat menjadi teladan yang dapat dibanggakan oleh masyarakat. Tidak mungkin kita bisa menangani masalah umat, jika organisasi kita sendiri bermasalah, misalnya koordinasi, komunikasi, dan informasi yang tidak berjalan dengan baik, atau kemampuan SDM yang belum seimbang dengan beban kerja organisasi.

Diharapkan kepada para pimpinan di lingkungan unit kerja masing-masing agar memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para staf atau bawahannya untuk terus menggali dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Berikan peluang yang pantas untuk pengembangan diri bagi SDM yang berkualitas, dan berikan bimbingan yang optimal bagi SDM yang masih jauh dari harapan. Di samping itu, mari kita ciptakan dan pelihara suasana kerja yang kondusif dan komunikatif.” (H. Abdul Aziz, S.Ag./170110)


 

Madrasah Sejajar dengan Sekolah Umum

D
irjen Pendidikan Islam, Prof Dr Mohammad Ali mengatakan bahwa “pendidikan madrasah sudah mulai dapat disejajarkan dengan sekolah umum dengan berhasilnya pendidikan sekolah tersebut merebut kejuaraan sains tingkat nasional dan internasional.” Ia mengungkapkan hal tersebut disela-sela acara peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke 64 di Jakarta, Senin (4/1). Kementerian Agama memberikan penghargaan kepada siswa siswi berprestasi pendidikan Madrasah Ibtidayah , Madrasah Tsanawiyah serta Madrasah Aliyah.

Mereka dinilai telah berhasil menggaet medali dalam lomba sains tingkat nasional dan internasional. Baik dalam bidang sains, matematik dan teknologi (robot) oleh siswa madrasah tingkat Ibtidayah dan madrasah Aliyah tersebut, maka berarti pendidikan di madrasah bisa dinilai tidak kalah dengan sekolah umum. "Kami tidak membentuk pendidikan khusus bagi siswa berprestasi sebagaimana sekolah umum,"kata Mohammad Ali.

Sebelumnya ada senyalemen bahwa ada perbedaan kualitas antara madrasah dibanding sekolah umum. Karena sebagian besar madrasah dikelola swasta 91,5 , yang negeri hanya 8,5 . Dengan prestasi tersebut berarti madrasah bisa disejajarkan dengan pendidikan di sekolah umum. Madrasah di Indonesia adalah lembaga pendidikan formal yang kurikulumnya mengacu pada kurikulum pendidikan nasional, tapi memiliki muatan agama yang lebih banyak dibanding sekolah. Jika sekolah dibawah Kementerian Pendidikan Nasional, madrasah dipayungi Kementerian Agama.

Dirjen juga menyebutkan pendidikan di pesantren ada yang menyatu atau di dalam pesantren menyatu dengan pendidikan bagi santrinya, tapi ada juga pesantren yang memisahkan antara pendidikan madrasah dengan pendidikan dalam pesantren itu sendiri. Bagi pesantren yang memisahkan pendidikanya itu tidak masalah, namun yang menyatukan pendidikannya diperlukan standarisasi pendidikan di pesantren agar lulusannya juga diakui masyarakat nasional. "Kita akan membentuk kurikulum khusus untuk itu,” kata dirjen. Dia juga menyebutkan akhir februari kurikulum tersebut sudah selesai. Untuk ujiannya, kelak akan ada semacam ujian nasional khusus pesantren agar diperoleh siswa yang baik lulusannya. (HP) (H. Abd. Aziz, S.Ag./170110).


Penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2010
Di KPPN Barabai

Kamis, 07 Januari 2010 bertempat di Gedung Juang Barabai, Satuan Kerja yang berada dalam wilayah pelayanan KPPN Barabai menerima DIPA Tahun Anggaran 2010. Acara tersebut dihadiri oleh Kuasa Pengguna Anggaran beserta Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja yang menerima dana APBN. Demikian juga halnya dengan Madrasah Negeri se Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang langsung dihadiri oleh Kepala Madrasahnya. Sedangkan Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Drs. Abd. Wahab Sya’rani dan Mahlina Wati.

Dalam sambutannya, Kepala KPPN Barabai, Ibu Rohaniah, menyatakan bahwa “KPPN Barabai tahun ini melaksanakan SOP KPPN, dimana setiap SPM, yang telah memenuhi syarat kebenaran, yang diajukan oleh Satker dapat langsung diproses menjadi SP2D dan selesai pada hari itu juga. Pegawai KPPN Barabai juga dilarang terlibat dalam gratifikasi atau menerima pemberian dari Satker untuk memperlancar proses SPM menjadi SP2D. ” Dalam acara tersebut juga diperkenalkan Pimpinan Cabang Bank Mandiri Cabang Barabai, karena tahun 2010 ini, bank yang menjadi mitra KPPN Barabai adalah Bank Mandiri Cabang Barabai.

Selain penyerahan DIPA TA 2010, juga dilaksanakan sosialisasi tentang LPJ Bendahara Satuan Kerja yang harus direkonsiliasi setiap bulan bersamaan dengan rekonsiliasi SAKPA. Hmm, sepertinya tambah dech beban Bendahara....! (Aliens/170110)



RAKOR KEPALA KUA KECAMATAN
SE KAB. HULU SUNGAI SELATAN

Kamis tanggal 14 Januari 2010 bertempat di Balai Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Loksado telah diadakan rapat koordinasi antara Kepala Seksi Urais dengan Kepala Kantor Urusan Agama se Kab. Hulu Sungai Selatan pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Urusan Agama Islam (Urais) Drs. Abd. Haris menyampaikan bahwa peran KUA di Kecamatan sangatlah utama terutama pada saat-saat ini menghadapi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Kecamatan, selain sebagai perpanjangan tangan dari Kantor Departemen Agama Kabupaten, KUA Kecamatan juga sangat berperan dalam menentukan sukses tidaknya pelaksanaan MTQ di Kecamatan guna menghadapi MTQ Tingkat Kabupaten yang akan dilaksanakan di Kecamatan Padang Batung. Sebagai pelaksana MTQ di Tingkat Kecamatan seluruh karyawan yang ada di KUA Kecamatan diharapkan agar lebih mengedepankan kinerjanya apalagi sebagai pengundang jangan sampai menimbulkan image yang negatif di mata instansi lain, selain itu pula mantan kepala KUA Kecamatan Kandangan menyampaikan bahwa betapa beratnya tugas KUA Kecamatan karena selain sebagai mitra kerja kecamatan KUA juga berperan sebagai pelaksana kegiatan sosial lainnya seperti BadanAmil Zakat Kecamatan (BAZ), selain itu juga sebagai wadah oraganisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam urusan perkawinan KUA Kecamatan juga sebagai wadah satgas Keluarga Sakinah dan BP4.

Selain Kasi Urais yang membicarakan masalah tugas dan fungsi KUA Kecamatan, hadir pula pengelola keuangan Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan Mahlina Wati, pada kesempatan tersebut mebicarakan masalah pengelolaan keuangan pada kantor Urusan Agama Kecamatan, karena DIPA tahun 2010 berserta Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) baru saja diterima. Diharapkan kepada Kepala KUA Kecamatan se Kab. Hulu Sungai Selatan agar mengoptimalkan penggunaan dana operasional serta diharapkan tepat guna dan tepat sasaran yang diinginkan serta sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. (H. Abd. Aziz, S.Ag./170110)

 

Realita Dibalik UU No. 22 Tahun 2009

T
ahun 1986 SK Menteri Perhubungan 29 Desember 1986 keluar aturan mewajibkan bikers pakai helm. Kewajiban ini terus berlangsung sampai sekarang. Kini makin gencar kampanye safety riding, tepatnya tanggal 22 Juni 2009 ditelorkan undang-undang yang mengatur tentang lalu lintas angkutan jalan yaitu UU No. 22 Tahun 2009 yang dianggap sebagian masyarakat sangat memberatkan ini.
   

Gebyar kewajiban dan kampanye menggunakan helm sampai saat ini menenggelamkan sosok pencetusnya. Siapa dia? 2 Agustus 1971 dengan Maklumat Kapolri mengharuskan semua pengendara motor wajib menggunakan helm. Hukuman yang tidak mau pakai helm SIM akan dicabut.    

Sayangnya sebulan setelah mengumumkan Maklumat Kapolri, Hoegeng mundur dari jabatannya September 1971. Ada anggapan kalau mundurnya Hoegeng lantaran Maklumatnya 2 Agustus 1971.

Pada waktu itu Hoegeng memerintahkan mengambil / mencabut SIM bagi yang tidak taat akan peraturan (pemakaian helm) bukan mengambil sebagian uang (denda), yang memang pada dasarnya undang-undang melarang memberikan sejumlah uang (sogokan) kepada petugas yang sedang bertugas dengan hukuman penjara, tinggal bagaimana aparat penegak hukum kita mau melaksanakan hukum dengan sungguh-sungguh (Ikhlas Beramal). Misalkan seseorang melanggar peraturan, maka yang dijadikan jaminan (barang bukti) pertama adalah SIM berikutnya adalah STNK bisa  juga Surat Bukti Kendaraan Lainnya baru Kendaraan yang diambil menjadi Barang Bukti, bukan “DENDA”.

Hoegeng memang dikenal sebagai aparat kepolisian yang bersih dari korupsi dan mendahulukan kepentingan pribadi. Makanya, ada humor buat Hoegeng soal polisi. Ada dua polisi yang tidak bisa disuap. Hoegeng dan polisi tidur alias junglengan. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid pun pernah secara bercanda mengatakan bahwa di negeri ini ada dua polisi yang tidak bisa disuap, yakni pertama "polisi tidur" dan kedua Hoegeng.

Bukan untuk kalangan polisi saja, tetapi masyarakat umum pun dapat belajar dari kisah kehidupan Jenderal Hoegeng. Sesungguhnya budaya korupsi itu dapat ditangkal dengan nilai kejujuran, kerja keras, dan kesederhanaan seperti yang tecermin dalam tingkah laku Hoegeng. Hoegeng lahir di Pekalongan 14 Oktober 1921.

Apa yang mendorong Hogeng menjadi tokoh yang bersih dan antikorupsi? Barangkali pendiriannya yang ditanamkan oleh ayahnya bahwa "yang penting dalam kehidupan manusia adalah kehormatan; jangan merusak nama baik dengan perbuatan yang mencemarkan".

Ayahnya seorang birokrat yang sampai akhir hayatnya tidak sempat punya tanah dan rumah pribadi. Melihat kondisi sekarang, relevan untuk merenungkan pendapat Hoegeng: "Pemerintahan yang bersih harus dimulai dari atas. Seperti halnya orang mandi, guyuran air untuk membersihkan diri selalu dimulai dari kepala."

Terhadap para pemimpin yang kini saling berebut kekuasaan, tepat ujaran Hoegeng, "It's nice to be important, but it's more important to be nice." Ucapan yang sama sering pula dilontarkan kemudian oleh penyiar Ebet Kadarusman.

Semoga Lahir Hoegeng-Hoegeng yang lain! Amin. (dikutip dari Otomotif Net) (Budie/170110)




MENATA HATI MENITI RIDHA ILAHI (2)

Kita semua tahu bahwa segala amal yang kita lakukan tergantung dengan niat kita, di mana letak niat, letak niat dalam hati. Mudahkah kita menata hati, menata hati tidaklah mudah. Menata hati agar niat kita bernilai disisi Allah SWT perlu dengan latihan. Berhasilnya kita menata hati untuk meluruskan niat akan membuahkan sebuah keikhlasan.
Niat yang baik atau keikhlasan merupakan sebuah perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan sering berbolak-baliknya hati kita. Terkadang ia ikhlas, di lain waktu tidak. Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, ikhlas merupakan suatu hal yang harus ada dalam setiap amal kebaikan kita. Amal kebaikan yang tidak terdapat keikhlasan di dalamnya hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Bahkan bukan hanya itu, ingatkah kita akan sebuah hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa “tiga orang yang akan masuk neraka terlebih dahulu adalah orang-orang yang beramal kebaikan namun bukan karena Allah”.
Keuntungan orang yang ikhlas, hidupnya jarang sekali merasa kecewa,
Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.
Penyebab kita tidak ikhlas adalah tujuan niat kita karena mengharap balasan dari makhluk bukan mengharap ridha dan sang khalik. Semakin banyak pengaharapan yang kita cari semakin banyak kekecewaan yang kita dapat. Kita berharap dengan suatu jabatan ternyata jabatan tidak bisa kita raih, harapan bisa berakhir dengan kekecewaan. Dan yang lebih parah timbul lagi perasaan dengki terhadap saingan atau orang yang telah mendapat jabatan tersebut.
Akibat niat yang tidak ikhlas bisa berdampak kepada orang lain, sebagai contoh disaat lapangan pekerjaan sulit, banyak orang mencari pekerjaan pada formasi yang dicari seperi formasi guru, akhirnya karena niat agar memperoleh lapangan pekerjaan, ia lupa bagaimana beratnya sebagai seorang guru, yang penting uang didapat sementara posisi sebagai guru dilupakan. Karena apa, karena niat utama adalah lapangan pekerjaan yang bias menghasilkan uang bukan sebagai seorang pendidik yang dapat mengahasilkan generasi penerus yang berakhlak mulia. Berhasilnya para pendidik terdahulu salah satu penyebabnya adalah ikhlasnya para pahlawan tanpa tanda jasa dalam mengemban tugas, bukan sebaliknya pahlawan yang mengharapkan jasa.dalam melaksanakan tugas
Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang ikhlas dan dapat  meniti ridha Nya,  Amiin.  (Abu Hakiem Ibnu Chairan/170110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar