Sabtu, 06 November 2010

EDISI KESEMBILAN




Salam Redaksi

A
ssalammu’alaikum Wr. Wb.
Salam hangat untuk pembaca setia Habar Antaludin.

Edisi kali ini terlambat terbit karena keterbatasan sumber daya yang ada dan kesibukan yang luar biasa yang dialami oleh Tim Redaksi.

Sehingga edisi ini berisi kegiatan tanggal 17 September sampai dengan 16 Oktober 2009, yang mungkin sudah lama terlewat. Namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, demikian saran dari salah seorang redaksi

Akhir kata, redaksi mohon maaf atas keterlambatan terbit edisi ke – 9 ini.



Penasehat :
Drs. H. Sayuti. HD.

Pimpinan Umum :
Drs. H. Mahrus

Dewan Redaksi :
Drs. Syafruddin. HMS
Drs. Abd. Wahab Sya’rani
Dra. Fadliah
Drs. Mustafa Rasyid
H.M. Yahya Yusuf, S.Pd.I

Pimpinan Redaksi :
H. Abd. Aziz, S.Ag.

Staf Redaksi :
Fathurrahman, S.Ag.
Mahlina Wati
Budi Arfianto, SE

Fotografer :
Budi Arfianto, SE.

Setting / Layout
Mahlina Wati

Redaksi menerima naskah dari pembaca yang sesuai dengan misi Habar Antaludin sebagai media dakwah, edukasi, pendidikan dan agama

 
 

Outbound Bendahara dan Operator Keuangan
Madrasah Negeri se Kabupaten Hulu Sungai Selatan


S
abtu pagi yang cerah, 10 Oktober 2009, 43 (empat puluh tiga) orang Bendahara Pengeluaran dan Operator Aplikasi Keuangan Madrasah Negeri di se Kabupaten Hulu Sungai Selatan berkumpul di halaman Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Hari ini, mereka semua akan berangkat menuju Air Terjun Kilap Api di Tanuhi Kecamatan Loksado, untuk mengikuti kegiatan Outbound, yang baru pertama kali dilaksanakan oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Acara ini didanai dengan kerja sama antara Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Madrasah Negeri se Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Walaupun Outbound ini dilaksanakan tidak secara mutlak karena terbentur dengan peralatan, lokasi dan kondisi peserta, namun wajah mereka memperlihatkan kegembiraan. Outbound ini hanya sekedar rekreasi, untuk sejenak melupakan masalah keuangan dan mencharge kembali energi fikiran yang terkuras untuk menyelesaikan laporan keuangan semester pertama tahun 2009. Walaupun begitu, panitia berusaha untuk membuat acara ini memacu adrenalin mereka, memancing kegembiraan, mengikat kerja sama dan saling mengenal satu sama lain. Dan peserta dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok melalui sistem undian.
Dengan naik angkutan pedesaan, peserta dan panitia menuju lokasi di Air Terjun Kilap Api Tanuhi Kecamatan Loksado. Setelah tiba di lokasi dan istirahat sejenak, panitia mengajak peserta untuk mengikuti game atau permainan yang dimulai dengan lomba mengisi air ke dalam botol. Permainan ini memerlukan kecepatan dan strategi yang jitu karena gelas yang dipakai untuk mengisi air ke dalam botol sudah dilubangi oleh panitia. Game ini penuh dengan gelak tawa melihat peserta yang berlari sambil menutup lubang di gelas tersebut.
Setelah selesai game ini, peserta bermain di Menara Sedotan. Ini adalah permainan membangun sebuah menara dari sedotan dengan bantuan stepler, menara yang paling tinggi dan mampu berdiri menjadi pemenang. Permainan ini memerlukan rencana, kerjasama dan strategi bagaimana menyusun dan merancang sebuahbangunan dari sedotan, agar sedotan yang lemah setelah dirangkai menjadi menara yang tinggi tidak roboh ke tanah. Berbagai komentar lucu pun disampaikan oleh penonton ketika melihat rekan – rekan mereka yang menjadi peserta berusaha membangun menara dengan berbagai bentuk dan gaya.
Setelah mengerakkan otot muka dengan tertawa melalui game mengisi air dan menara sedotan, tiba saatnya memacu adrenalin atau ketegangan peserta dengan permainan yang lebih menantang. Dengan dibantu seutas tali, peserta diajak untuk mendaki tebing air terjun yang cukup tinggi namun tidak terjal. Bagi peserta yang tidak pernah ikut kegiatan pramuka, kegiatan ini cukup menakutkan dan membuat jantung berdegup kencang. Ada ketegangan saat salah satu peserta tergelincir ketika menuruni tebing, ada tawa melihat sebagian peserta bertingkah jenaka untuk mengusir ketegangan yang ada. Dan alhamdullilah, seluruh peserta berani naik mendaki dan menuruni tebing air terjun tersebut.
Selesai panjat tebing, peserta istirahat dan makan siang dengan nasi bungkus dan teh hangat yang disiapkan panitia. Sambil makan, peserta saling mengakrabkan diri dan bercanda ria.
Setelah istirahat, permainan dilanjutkan dengan melenturkan syaraf-syaraf yang tegang karena panjat tebing dengan game makan kerupuk dan sambung bola. Permainan ini diwarnai dengan gelak tawa peserta, seperti mengingat masa kecil saja kata mereka. Acara ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Outbound Bendahara Pengeluaran dan Operator Keuangan Madrasah Negeri se Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sebelum pulang, para peserta refreshing di pemandian Air Panas Tanuhi Kecamatan Loksado. Waktu terus berjalan, pukul 14.30, peserta dan panitia pulang kembali ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk kembali ke rumah masing-masing.


Outbound ini memberikan pengalaman yang berkesan buat peserta sehingga mereka ingin agar acara ini kembali dilaksanakan di masa yang akan datang. Mereka juga berharap tahun depan bisa studi banding atau wisata bersama kembali, baik di wilayah Kalimantan atau ke Jawa. Semoga terkabul (Aliens / 171009)


FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA MADRASAH
SEBAGAI ADMINISTRATOR PENDIDIKAN

I.              Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi adalah aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan Administrasi Pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personil, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisein.

II.           Kepala Madrasah sebagai penanggung jawab pendidikan
Kepala Madrasah sebagai personil madrasah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan madrasah. Kepala Madrasah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan madrasah yang dipimpinnya dengan dasar Pancasila dan bertujuan untuk ;
-               Meningkatkan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-               Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan.
-               Mempertinggi budi pekerti.
-               Memperkuat kepribadian.
-               Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Kepala Madrasah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya madrasah secara tehnis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan madrasah dengan kondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan madrasah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab Kepala Madrasah. Namun demikian dalam usaha memajukan madrasah dan menanggulangi kesulitan yang dialami madrasah seperti perbaikan gedung, penambahan ruangan, penambahan sarana dan prasarana maupun yang bersangkutan perbaikan anak-anak, Kepala Madrasah tidak dapat bekerja sendiri akan tetapi Kepala Madrasah harus bekerjasama dengan para guru, dengan orang tua murid serta denga Komite Madrasah. Kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggung jawab Kepala Madrasah adalah :
-              Mengatur proses belajar mengajar.
-               Mengatur Kesiswaan.
-               Merngatur Personalia.
-               Mengatur peralatan pengajaran.
-               Mengatur dan memelihara gedung dan perlengkapan madrasah.
-               Mengatur keuangan.
-               Mengatur hubungan madrasah dengan masyarakat sekitar.

III.        Kepala Madrasah sebagai Pimpinan Madrasah
Aswarni sudjud, dan Moh. Saleh dalam bukunya yang berjudul Administrasi Pendidikan menyebutkan bahwa fungsi Kepala Madrasah :
1.             Perumus tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) madrasah
a.             Mengatur Tata Kerja (mengorganisasi) madrasah yang mencakup :
b.             Mengatur pembagian tugas dan wewenang.
c.             Mengatur petugas pelaksana.
d.            Menyelenggarakan kegiatan madrasah.
2.             Pensupervisi kegiatan madrasah, meliputi :
a.             Mengawasi kelancaran kegiatan.
b.             Mengarahkan pelaksanaan kegiatan.
c.             Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
d.            Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana dsb.

Fungsi Kepala Madrasah sebagai pemimpin Madrasah berarti Kepala Madrasah dalam kegiatan kepemimpinannya melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
-               Perencanaan (planning).
Perencanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, oleh siapa dan kapan dilakukan kegiatan-kegiatan madrasah, dalam hal ini Kepala Madrasah harus membuat rencana tahunan yang dijabarkan dalam dua program semester.
-               Pengorganisasian (organizing).
Kepala Madrasah sebagai pemimpin bertugas menjadikan kegiatan-kegiatan madrasah agar dapat berjalan dengan lancar, maka Kepala Madrasah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru-guru dibawah binaannya.
-              Pengarahan (directing).
Pengarahan adalah kegiatan membimbing anak buah dengan jalan memberi perintah (komando), memberi petunjuk, mendorong semangat kerja, menegakan disiplin, memberikan usaha lainnya agar mereka dalam melakukan pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan dalam petunjuk, peraturan atau pedoman yang ditetapkan.
-               Pengorganisasian (coordinating).
Pengorganisasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan tugas-tugas sehingga terjalin kesatuan dan keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah sikap untuk mencegah timbulnya pertentangan kekacauan dan kekosongan tindakan.
-               Pengawasan (controling).
Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan pekerjaan atau hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk dan ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan.

IV.        Kepala Madrasah sabagai Supervisor
Supervisi adalah salah satu tugas pokok dalam Administrasi Pendidikan, bukan hanya merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun Pengawas saja melainkan juga tugas Kepala Madrasah terhadap pegawai-pegawai Madrasahnya.  Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Kepala Madrasah dalam melakukan Supervisi :

1.             Prinsip-prinsip supervisi.
Menurut Moh.Rifai, MA untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaiknya Kepala Madrasah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.           Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b.          Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya ( realistis ).
c.           Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru yang disupervisi.
d.         Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
e.           Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
f.           Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi.
g.          Supervisi tidak boleh mencari kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan inspeksi).
h.          Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil,tidak boleh lekas kecewa.
i.            Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif,dan kooperatif.

2.             Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan supervisi
Beberapa factor yang mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi:
a.           Lingkungan madrasah dimana madrasah berada.
b.          Besar kecilnya madrasah yang menjadi tanggung jawab.
c.           Tingkatan dan jenis madrasah
d.          Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia.

3.             Pembinaan Kurikulum Madrasah
Tugas Kepala Madrasah sebagai Supervisor dalam rangka pembinaan Kurikulum sebagai berikut:
a.           Kepala Madrasah hendaknya dapat membimbing para guru untuk dapat meneliti dan memilih bahan-bahan mana yang baik dan sesuai dengan perkembangan anak didik serta sesuai dengan tuntutan kehidupan dalam masyarakat.
b.          Membimbing dan mengawasi guru-guru agar mereka pandai memilih metode-metode mengajar yang baik, dan melaksanakan metode itu sesuai dengan bahan pelajaran dan kemampuan anak didik.
c.           Menyelenggarakan rapat dengan dewan guru secara insidentil maupun periodic, yang membicarakan kurikulum, metode mengajar, dan model-model pembelajaran.
d.         Mengandalkan kunjungan kelas yang teratur, mengujungi guru sedang mengajar untuk meneliti bagaimana metode mengajarnya, kemudian mengadakan diskusi dengan guru yang bersangkutan.
e.           Mengadakan saling kunjungan kelas antara sesama guru.
f.           Setiap permulaan tahun pelajaran guru diwajibkan menyusun RPP dan SILABUS sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya,  dengan berpedoman kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disesuaikan dengan kondisi Madrasah.
g.          Setiap akhir tahun pelajaran masing-masing guru mengadakan penilaian cara dan hasil kerjanya dengan meneliti kembali hal-hal yang pernah diajarkan, untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dalam tahun pelajaran berikutnya.
h.          Setiap akhir tahun pelajaran mengadakan penelitian bersama dengan guru-guru mengenai situasi dan kondisi madarasah pada umumnya dan bagaimana usaha berikutnya.

Sebagai Implikasi dari usaha-usaha tersebut diatas, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
1.            Kepala Madrasah hendaknya selalu bertindak sesuai dengan sifat-sifat Kepemimpinan yang baik.
2.            Mengetahui keadaan dan kondisi Guru-Guru di bawah binaannya.
3.            Merangsang semangat kerja Guru-Guru.
4.            Menyediakan fasilitas yang memungkinkan Guru-Guru dapat menambah dan mempertinggi kemampuan/ pengetahuannya.
5.            Memberi kesempatan kepada Guru-Guru untuk mengembangkan tanggung jawab dan partisipasi terhadap Madrasah
6.            Mmebina rasa kekeluargaan antar Guru dan Pegawai Madrasah.
7.            Mempererat hubungan Madarasah dengan Madrasah.

Pemahaman Kepala Madrasah tentang tugas dan fungsinya sebagai Administrator Pendidikan sangat penting karena memberikan dampak terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena pengelolaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang bermutu dan berkualitas. (Salapuddin Jaini, S.Sos/171009)




ORIENTASI PENYELENGGARAAN JENAZAH BAGI WANITA
(Setiap yang bernyawa pasti akan mati)


T
anggal 14 Oktober 2009 bertempat di Aula Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan telah dilaksanakan Orientasi Penyelenggaraan Jenazah bagi wanita, orientasi  ini diikuti oleh utusan semua kecamatan yang ada di Kab. Hulu Sungai Selatan dan juga diikuti oleh sebagian karyawati kantor Dep. Agama Kab. Hulu Sungai Selatan.

Pelaksanaan orientasi ini dilatarbelakangi langkanya petugas yang menyelenggarakan jenazah bagi mayit wanita dalam hal memandikan dan mengkafani. Berdasarkan kenyataan yang ada, Kepala Seksi Urais Drs. Abd. Haris mengadakan inisiatif melaksanakan orientasi penyelenggaraan jenasah khususnya bagi kalangan wanita.

Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk mencari kader para penyelenggara jenazah bagi wanita terutama dalam hal memandikan dan mengkafani. Kurangnya kader disebabkan karena banyak penyelenggara jenazah sudah udzur bahkan ada yang sudah meninggal dunia. Kita menyadari mencari kader semacam itu sangatlah sulit, disamping kurangnya pengetahuan tentang penyelenggaraan jenazah juga masih banyak yang enggan untuk menjadi penyelenggara jenazah. Mencari kader penyelenggara jenazah lebih sulit dibandingkan dengan mencari seorang pemimpin baik itu Kepala desa ataupun pejabat lainnya.

Pelaksanaan kegiatan tersebut dibuka oleh Pgs. Kepala kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan Drs. H. Mahrus. Dalam sambutan Pgs. Kepala Kepala kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan Drs. H. Mahrus mengharapkan dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini mencari penyelenggara jenazah di masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan seperti yang telah terjadi.

Nara sumber pada kegiatan tersebut disampaikan oleh Ustadzah yang berpengalaman dibidang penyelenggaraan jenazah yang diambil dari kecamatan-kecamatan. Pelaksanaan kegiatan tersebut ditutup oleh Kasi Urais Drs. Abd. Haris mantan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kandangan (H. Abdul Aziz, S.Ag. / 171009)



ORIENTASI BIMBINGAN KELUARGA SAKINAH
(RUMAH TANGGAKU SURGAKU)


T
anggal 15 Oktober 2009 bertempat di Aula Kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan telah dilaksanakan orientasi bimbingan keluarga sakinah, orientasi  bimbingan keluarga sakinah tersebut diikuti oleh utusan semua kecamatan yang ada di Kab. Hulu Sungai Selatan dan juga diikuti oleh sebagian karyawati kantor Dep. Agama Kab. Hulu Sungai Selatan.

Pelaksanaan orientasi ini dilatarbelakangi  banyaknya perceraian dan perselisihan dalam rumah tangga terutama bagi pasangan yang lebih muda. Kepala Seksi Urais Drs. Abd. Haris, berdasarkan kenyataan yang ada, mengadakan inisiatif melaksanakan orientasi bimbingan keluarga sakinah.

Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi perselisihan atau terjadinya perceraian. Membangun sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah tidak mudah, karena perkawinan adalah menyatukan dua yang berbeda, berbeda jenis, berbeda pikiran, berbeda adat kebiasaan. Perbedaaan-perbedaaan yang ada pada sebuah keluarga apabila tidak dieselesaikan secara baik dan bijaksana bisa berakibat pada perselisihan bahkan bisa berakhir dengan sebuah perceraian.

Pelaksanaan kegiatan tersebut dibuka oleh Pgs. Kepala kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan Drs. H. Mahrus. Dalam sambutan Pgs. Kepala Kepala kantor Departemen Agama Kab. Hulu Sungai Selatan Drs. H. Mahrus mengharapkan dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini akan tercipta sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah karena dari sebuah keluarga yang bahagia akan melahirkan sebuah genarasi yang bisa diandalkan untuk membangun bangsa dan negara.  Salah satu nara sumber adalah Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kandangan Dr. Hj. Idawati  Ratniah. (H. Abdul Aziz, S.Ag. / 171009)



Mengugat Pendidikan di Era Informasi dan Komunikasi
Penulis : Rendra Rahim, S.Pd.I

Berbicara mengenai pendididikan saat ini dengan menatap era informasi dan komunikasi yang kian terbuka lebar, dua hal menjadi bertentangan, satu sisi keadaan masyarakat kita sedang mengalami krisis nilai, yang tidak lepas dari ketidakberhasilan pendidikan bangsa, di sisi lain  tantangan hari esok sangat berat, yang mengharuskan keadaan bangsa kita lebih siap, sekaligus juga mempunyai kemampuan lebih agar mampu bersaing dalam era tersebut.


Sementara di televisi disuguhkan contoh-contoh menyedihkan anak didik kita seperti, geng pelajar tawuran pelajar kebiasaan membolos, menyontek, kemalasan, ketidakdisiplinan, ketidakjujuran, dan kelemahan, sudah jauh dari nilai-nilai sikap jiwa menolong terhadap sesama dalam berbuat kebaikan, ketidakhormatan kepada orangtua atau guru dan perilaku tidak terpuji lainnya, ditambah lagi rendahnya  prestasi belajar, kreativitas serta berinovasi. Dalam waktu bersamaan sederet prilaku oknum, pejabat, pemimpin, masyarakat, yang tercela seperti melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotesme atau istilah kerennya KKN.

Itulah sebabnya pendidikan kita sering “digugat”, tantangan sekarang adalah bagaimana mendidik anak (termasuk di sekolah) untuk berbuat terpuji dan tidak terpengaruh oleh kenyataan yang tercela yang ada ditengah-tengah masyarakat. Ambil contoh : Warnet menjamur di mana-mana tentunya bisa menyuguhkan gambar-gambar berbau sex, bahkan kalo punya HP yang beraplikasi Internet bisa Internetan bisa juga munguduh/download ataupun sekedar membuka situs-situs porno, lain lagi narkoba merajalela dll. Bagaimana mendidik anak untuk menyadari bahwa gambar berbau sex itu itu jelek dan agar tidak diikuti, bukan malah menirunya? Bagaimana mendidik anak dengan memperlihatkan narkoba agar anak tersebut tidak menyalah gunakannnya untuk membikin dirinya mabuk, bukan malah tergiur untuk mengikutinya? Bagaimana mendidik anak dengan memperontonkan kekayaan koruptor uang berlebihan (di luar kekayaan/gaji seorang pejabat) agar anak mampu menilai atas kejahatan sang koruptor sehingga mengutuk perbuatan korupsi, bukan malah tergiur untuk ikut melakukannya.

 

Jawaban semestinya harus dapat kita lakukan ”. Disinilah tantangan berat bagi dunia pendidikan di negeri sekarang ini. Disamping masalah kurikulum, termasuk materi etika atau agama, masalah cara, pendekatan, dan metode pendidikan, serta sistem pendidikan pada umumnya perlu diperbaiki.

Guru sekarang sudah banyak yang di sertifikasi, fasilitas pendidikan terus dikembangkan, sekolah berorientasi gratis, tinggal kini waktunya untuk mengevaluasi, mengoreksi dan pada akhirnya mereformasi sistem pendidikan kita dalam pengertian yang absolute. (aliens/171009)


 


Mengenal Perguruan Tinggi (Bag. 4)

23.         FISIKA
Program studi ini mempelajari hukum-hukum alam yang berhubungan dengan materi dan energi baik melalui pendekatan teori, ekspermental maupun terapan. Program  studi ini lebih mengarah pada penelitian/pengembangan ilmu yang hasil-hasilnya sangat diperlukan oleh berbagai bidang seperti Kedokteran, farmasi, tekhnik sipil, teknik mesin, teknik elektro, pertanian, kehutannan dan lain-lain. Pelajarannya antara lain, fisika inti dan partikel, fisika zat padat, mekanika optik, gelombang, fisika atom, molekol, termodinamika, elektrodinamika, mekanika kuantum, fisika matematika, fisika reaktor, listrik magnet, elektronika, energi, biofisika, optika kuantum dan lain-lain.
Calon mahasiswa perlu memiliki dasar yang kuat dibidang fisika dan matematika,serta siap untuk berbagai ekspremen dan penelitian. Peluang kerja : BATAN, IPTN, LAPAN, BPPT, PUSPITEK, Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan, Hankam, LIPI, Lembaga elektronika Nasional (LEN), Dosen dan lainnya. PTN yang membuka program : Inst. Pertanian Bogor, Univ. Indonesia, Univ. Gadjah Mada, Univ. Diponegoro.

24.         GEOLOGI
Program studi ini mempelajari kondisi fisik dan sifat alami bumi (misal : panas, magnetisme) dengan metode fisika untuk menyingkap rahasia-rahasia bumi, seperti kapan terbentuk, bagaimana struktur dan komposisinya, proses apa yang terjadi didalamnya; sumber daya meneral, energi dan kekayaan apa yang ada didalamnya, serta dimana tempatnya. Pelajarannya antara lain, geologi dasar, geologi struktur, fisika inti, elektromagnetika, pemetan geologi, metode fisika, ekspremen, metode grafitasi, metode listrik, metode panas, metode panas, metode radioaktif, geologi minyak bumi.seismologi (ilmu gempa), seismek eksplorasi, instromen geofisika, workshop geofisika, fisika gunung api.
Calon mahasiswa perlu memiliki dasar yang kuat dibidang fisika dan matematika serta kuat fisik untuk praktek-praktek geologi disamping itu penguasaan bahasa Inggris akan sangat berguna untuk berprofesi dibidang geofisika. Peluang kerja : Dep. Pertambangan dan energi, Direktorat Vulkanologi, BPPT, Perusahaan minyak, dapat pula sebagai Dosen. PTN yang membuka program studi ini : Univ. Gadjah Mada, Univ. Hasanuddin. (bersambung / Aliens / 171009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar